Skip to main content

Obat SSO (Sistem Saraf Otonom)

Posting lagi .. Assalamualaikum para pembaca , salam sejahtera bagi kita semua . Kembali posting lagi nih.. yah sekalian saya ngerangkum sama ngeresume materi tentang obat SSO (Sistem Saraf Otonom), ya sekalian nge-share apa yang saya baca lah. :D *padahal tugas resume nya belum dikerjain* oke langsung saja ya..

Sebelum masuk ke Obat Sistem Saraf Otonom, ada baiknya kita ketahui dulu apa itu sistem syaraf, barulah saya menerangkan tentang sistem saraf otonom, nah udah ini baru obat sistem saraf otonomnya. oke!



Sistem Saraf 

System saraf adalah serangkaian organ kompleks dan bersambungan serta terdiri dari jaringan saraf yang bekerja sama dan mengolah informasi untuk menghasilkan suatu reaksi.
nah sistem saraf ada beberapa jenis yaitu :
a) Sistem saraf perifer (terletak diluar otak dan medulla spinalis)
b) Sistem sarf pusat (terletak di otak dan medulla spinalis)
c) Divis eferen (neuron yang membawa sinyal dari otak dan medulla spinalis ke jaringan tepi)
d) Divisi aferen (neuron yang membawa informasi dari jaringan perifer ke SSP)
e) Sistem saraf otonom (tidak dipengaruhi oleh kesadaran)
f) Sistem saraf Somatik (dipengaruhi oleh kesadaran)
g) Simpatis (mempertahankan derajat keaktifan dan juga kemampuan untuk memberikan respon pada situasi stress)
h) Parasimpatis (menjaga fungsi tubuh esensial misalnya: proses pencernaan makanan dan penguraian zat-zat sisa) paaa umumnya, kerja simpatis dan parasimpatis adalah berlawanan, tetapi ada juga yang kerjanya secara searah.


Sistem Saraf Otonom

Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat. Di dalam sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion (Pratiwi, DA.1996. Biologi 2. Jakarta. Erlangga. Diakses tanggal 14 Oktober 2010).
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu (Pratiwi, DA.1996. Biologi 2. Jakarta. Erlangga. Diakses tanggal 14 Oktober 2010).


Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan “nervus vagus” bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung. Selain itu, fungsi saraf otonom pada sistem saraf simpatik, diantaranya sebagai berikut :
1.memperbesar pupil.
2.menghambat aliran ludah.
3.mempercepat denyut jantung.
4.mengecilkan bronkus.
5.menghambat sekresi kelenjar pencernaan.
6.menghambat kontraksi kandung kemih.


Sedangkan, fungsi saraf otonom pada sistem saraf parasimpatik, diantaranya sebagai berikut :
1.mengecilkan pupil.
2.menstimulasi aliran ludah.
3.memperlambat denyut jantung.
4.membesarkan bronkus.
5.menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan.
6.mengerutkan kantung kemih (Pratiwi, DA.1996. Biologi 2. Jakarta. Erlangga. Diakses tanggal 14 Oktober 2010).
Kelenjar saliva merupakan salah satu kelenjar dalam sistem pencernaan yang akan meningkat aktivitasnya jika distimulasi oleh sistem saraf parasimpatik atau oleh obat-obat parasimpatomimetik. Tetapi sebaliknya, jika diberikaan obat-obat yang aktivitasnya berlawanan dengan sistem parasimpatik atau bersifat parasimpatolitik, maka aktivitas kelenjar saliva akan menurun.


Obat Sistem Saraf Otonom

Obat saraf otonom adalah obat yang dapat mempengaruhi penerusan impuls dalam SSO dengan jalan mengganggu sintesa, penimbunan, pembebasan, atau penguraian neurotransmiter atau mempengaruhi kerjanya atas reseptor khusus.

Pembagian Obat Otonomik

1.      Menurut khasiatnya, obat otonomik dibagi menjadi :
a.       Zat yang bekerja terhadap SSO, yaitu :
1)      Simpatomimetika ( adrenergika )
Obat ini disebut obat adrenergika karena efek yang ditimbulkannya mirip efek neurotransmitter norepinefrin dan epinefrin (dikenal juga sebagai obat noradrenergik dan adrenergik atau simpatik atau simpatomimetik). Kerja obat adrenergik dibagi dalam 6 jenis yaitu:
a)      perangsangan perifer terhadap otot polos pembuluh darahn kulit dan mukosa, kelenjar liur dan keringat
b)      penghambatan perifer terhadap otot polos usus, bronkus, dan pembuluh darah otot rangka
c)      perangsangan jantung dengan akibat peningkatan denyut jantung dan kekuatan kontraksi
d)     perangsangan SSP seperti peningkatan pernafasan, kewaspadaan, dan pengurangan nafsu makan
e)      efek metabolik mislnya peningkatan glikogenolisisdi hati dan otot, lipolisis dan pelepasan asam lemak bebas dari jaringan lemak
f)       efek endokrin misalnya mempengaruhi sekresi insulin, renin dan hormon hipofisis.


Contoh Obat Adrenergika
(1)   Epineprin
(2)   Norepineprin
(3)   Isoproterenol
(4)   Dopamin
(5)   Dobutamin
(6)   Amfetamin
(7)   Metamfenamin
(8)   Efedrin
(9)   Metoksamin
2)      Simpatolitika ( adrenolitika )
Penghambat adrenergik atau adrenolitik ialah golongan obat yang menghambat perangsangan adrenergik.
Efek Simpatoli
a)      Menurunkan tekanan darah (vasodilatasi)
b)      Menurunkan denyut nadi
c)      Konstriksi bronkiolus
d)     Kontraksi uterus
e)      Reseptor adrenergik: alfa1, beta1 dan beta2
Berdasarkan cara kerjanya obat ini dibedakan menjadi :
(1)   Penghambat adrenoseptor (adrenoseptor bloker).
yaitu obat yang menduduki adrenoseptor baik alfa (a) maupun beta (b) sehingga menghalanginya untuk berinteraksi dengan obat adrenergik. Penghambat adrenoseptor ini dibagi menjadi dua yaitu :
Antagonis adrenoseptor alfa (alfa bloker)
·         Alfa bloker menduduki adrenoseptor alfa sehingga menghalangi untuk berinteraksi dengan obat adrenergik atau rangsangan adrenergik.
·         Efek vasodilatasi → TD turun, dan terjadi reflek stimulasi jantung
·         Efek samping: hipotensi postural
·         Obat yang termasuk alfa bloker adalah derivat haloalkilamin (dibenamid dan fenoksibenzamin), derivat imidazolin (tolazolin, fentolamin), prazosin dan alfa bloker lain misalnya derivat alkaloid ergot dan yohimbin. Indikasi alfabloker adalah hipertensi, feokromositoma, fenomen Raynaud dan syok.
Antagonis adrenoseptor beta (beta bloker)
·         Menghambat secara kompetitif obat adrenergik NE dan Epi (eksogen dan endogen) pada adrenosptor beta
·         Asebutolol, metoprolol, atenolol dan bisoprolol → beta bloker kardioselektif (afinitas lebih tinggi pada reseptor beta1 daripada beta2)
·         Efek: denjut dan kontraksi jantung ↓, TD ↓,
·         Sediaan: propanolol, alprenolol, oksprenolol, metoprolol, bisoprolol, asebutolol, pindolol, nadolol, atenolol
·         Efek samping: gagal jantung, bradiaritmia, bronkospasme, gangguan sirkulasi perifer, gejala putus obat (infark, aritmia), hipoglikemia, gangguan tidur, mimpi buruk, insomnia
·         Obat yang termasuk beta bloker adalah isoproterenol, propanolol, asetabutolol, timolol, atenolol, oksiprenolol dan sebagainya.
(2)   Penghambat saraf adrenergik
yaitu obat yang mengurangi respons sel efektor terhadap perangsangan saraf adrenergik. Obat ini bekerja dengan cara menghambat sintesis, penyimpanan, dan pelepasan neurotransmitter. Obat yang termasuk penghambat saraf adrenergik adalah guanetidinbetanidin, guanadrel, bretilium, dan reserpin. Semua obat golongan ini umumnya dipakai sebagai antihipertensi.
(3)   Penghambat adrenergik sentral atau adrenolitik sentral.
yaitu obat yang menghambat perangsangan adrenergik di SSP.Obat penghambat adrenergik sentral atau adrenolitik sentral yaitu klonidin dan metildopa yang dipakai sebagai obat antihipertensi.
3)      Parasimpatomimetika ( kolinergika )
Obat yang merangsang organ-organ yang dilayani saraf parasimpatik dan meniru efek perangsangan dengan asetilkolin.
Penggolongan Kolinergik
a.       Cholinester (asetil kolin, metakolin, karbakol, betanekol)
b.      Cholinesterase inhibitor (eserin, prostigmin, dilsopropil fluorofosfat)
c.       Alkaloid yang berkasiat seperti asetikolin (muskarin, pilokarpin, arekolin)
Farmakodinamik Kolinergik
a.       Meningkatkan TD
b.      Meningkatkan denyut nadi
c.       Meningkatkan kontraksi saluran kemih
d.      Meningkatkan peristaltik
e.       Konstriksi bronkiolus (kontra indikasi asma bronkiolus)
f.       Konstriksi pupil mata (miosis)
Efek Samping
a.         Asma bronkial dan ulcus peptikum (kontraindikasi)
b.        Iskemia jantung, fibrilasi atrium
c.         Toksin; antidotum → atropin dan epineprin


Indikasi
a.        Ester kolin: tidak digunakan pengobatan (efek luas dan singkat), meteorismus, (kembung), retensio urine, glaukoma, paralitic ileus, intoksikasi atropin/ alkaloid beladona, faeokromositoma
b.        Antikolinesterase: atonia otot polos (pasca bedah, toksik), miotika (setelah pemberian atropin pd funduskopi), diagnosis dan pengobatan miastemia gravis (defisiensi kolinergik sinap), penyakit Alzheimer (defisiensi kolinergik sentral)
4)      Parasimpatolitika ( antikolinergika )
Obat antikolinergik (dikenal juga sebagai obat antimuskatrinik, parasimpatolitik, penghambat parasimpatis). Obat antikolinergik sintetik dibuat dengan tujuan agar bekerja lebih selektif dan mengurangi efek sistemik yang tidak menyenangkan. Beberapa jenis obat antikolinergik misalnya homatropin metilbromida dipakai sebagai antispasmodik, propantelin bromida dipakai untuk menghambat ulkus peptikum, karamifen digunakan untuk penyakit parkinson.
Efek Anti Kolinergik
a.      Meningkatkan denyut nadi
b.      Mengurangi sekresi mukus
c.       Menurunkan peristaltik
d.      Meningkatkan retensi urine
e.       Dilatasi pupil mata (midriasis)
Contoh obat-obat antikolinergik adalah atropin, skopolamin, ekstrak beladona, oksifenonium bromida dan sebagainya. Atropin
a.      Atropin memblok asetilkolin endogen maupun eksogen
b.      SSP → merangsang n.vagus → frekuensi jantung berkurang
c.       Mata → midriasis
d.      Saluran nafas → mengurangi sekret hidung, mulut, farink dan bronkus
e.       Kardiovaskuler → frekuensi berkurang
f.        Saluran cerna → antispasmodik (menghambat peristaltik lambung dan usus)
g.      Otot polos → dilatasi saluran kemih
h.      Eksokrin → saliva, bronkus, keringat → kering
i.        Atropin mudah diserap, hati2 untuk tetes mata → masuk hidung → absorbsi sistemik → keracunan
Efek samping
Mulut kering, gangguan miksi, meteorismus, dimensia, retensio urin, muka merah
Indikasi
Penggunaan obat ini untuk merangsang susunan saraf pusat (merangsang nafas, pusat vasomotor dan sebagainya, antiparkinson), mata (midriasis dan sikloplegia), saluran nafas (mengurangi sekret hidung, mulut, faring dan bronkus, sistem kardiovaskular (meningkatkan frekuensi detak jantung, tak berpengaruh terhadap tekanan darah), saluran cerna (menghambat peristaltik usus/antispasmodik, menghambat sekresi liur dan menghambat sekresi asam lambung).

Mekanisme Kerja Obat Otonomik

1. Obat otonom mempengaruhi transmisi neurohumoral/transmitor dengan cara menghambat atau mengintensifkannya.
2. Mekanisme kerja obat otonomik timbul akibat interaksi obat dengan reseptor pada sel organisme.
3. Terjadi perubahan biokimiawi dan fisiologi yang merupakan respon khas oleh obat tersebut.

Nah itu tadi sekilas tentang obat SSO (sekilasnya segitu panjangnya).. Semoga bermanfaat.. :D

Comments

Popular posts from this blog

Free Download PES 2016 Full + Crack

Oke.. selamat sore semua... Kali ini saya akan memposting sebuah game bola, yang mungkin banyak orang sudah tahu tentang game ini. yup game ini adalah PRO EVOLUTION SOCCER 2016 atau biasa dibilang orang - orang PES 2016 . Berikut ini adalah sekilas mengenai PES 2016  Minimum System Requirements : OS: Windows 10 / 8.1 / 8 / 7 SP1 / Vista SP2 Processor: Intel Core 2 Duo @ 1.8 GHz (AMD Athlon Ⅱ X2 240 or equivalent processor) Memory: 1 GB RAM Graphics: nVidia GeForce 8800 / ATI Radeon X1600 / Intel HD Graphics 3000 or better DirectX: Version 9.0c Hard Drive: 9 GB available space Sound Card: DirectX 9.0c Compatible sound card Keyboard/Joystick Link Download Pro Evolution Soccer 2016  : Single Link |  Kutucugum  |  Diskokosmiko  | Part Link  Part1 [ Klik di sini ] Part2 [ Klik di sini ] Part3 [ Klik di sini ] Part4 [ Klik di sini ] Part5 [ Klik di sini ] Crack Only  Cara Install : Download terlebih dahulu file diatas dan extract dengan menggunakan Winrar. Jika menggunakan single link, silah

Patch PES 2016 (Pro Evolution Soccer) 2016 | PTE Patch 5.0

Hallo semua.. Kali ini saya bingung mau posting apa, dan tiba-tiba teman saya datang minta carikan link download patch PES 2016, okelah saya bantu.. lalu tiba-tiba terlintas di fikiran saya untuk memposting ulang Patch PES 2016 yang saya temui di blog orang *Baca aja ngopas*  yah maklum lah krisis kuota, blogger amatiran hehehe...  Untuk review nya jujur saja saya tidak memainkan game ini, saya cuma punya screenshotnya *dapat dari google sih, ada watermark tuh di gambar What’s new? Added Kobenhavn, Club Brugge, Rubin Kazan, Spartak Moskva, PAOK, Skenderbeu, Steaua Bucuresti – Fully licensed with correct squads, lineups, kits, faces, stats & acessories. Imported all the transfers, new players and tactics from the PES Live Update (March 17) Brasileirão 2016 – Added Botafogo, E.C. Vitoria, America Mineiro & Santa Cruz Primera Division Argentina 2016 – Added Atletico Tucuman & Patronato New/Updated kits for: PSG and Eintracht Frankfurt Added Malaysia & Indonesia national te

PES 2017 Patch | PTE Patch 5.0

Sebelumnya saya sudah membagikan game PES 2017, Tapi main PES tanpa patch itu bagai dunia tanpa cinta, hampa bro.. Nah PTE Patch untuk PES 2017 ini berfungsi untuk "menyempurnakan" Penampilan PES 2017 mulai dari logo / emblem, Kit / baju, wajah pemain, hingga ability atau kemampuan pemain, hingga transfer pemain. Pada versi PTE Patch 5.0 PES 2017 kali ini terdapat beberapa perbaikan dan penambahan dari berbagai aspek seperti New Kits, Boots, dan ada penambahan Negara Tim Sepakbola kesayangan kita yaitu Indonesia sekaligus transfer beberapa pemain terbaru. Penasaran dengan apa yang terbaru di PTE Patch 5.0 PES 2017 ? Berikut ini cuplikannya. Screenshoot: (satya ambil dari situs tetangga (Bagas31)) PTE Patch 5.0 PES 2017 What’s new : All winter transfers done (imported from the live update), including for created teams (Bundesliga and Others Europe) 5 new teams – KAA Gent, Panathinaikos, Steaua Bucuresti, Sparta Praha & APOEL 2 new national teams – Indonesia