Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2016

Antioksidan (Antioxidant)

Antioksidan atau Antioxidant Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron (donor elektron) atau reduktan. Senyawa ini mampu menginaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi, dengan cara mencegah terbentuknya radikal. Antioksidan juga merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif. Akibatnya kerusakan sel akan dihambat oleh adanya antioksidan (Winarsi, 2007:20) Suatu fungsi yang sangat penting dari antioksidan adalah upaya untuk memperkecil terjadinya proses oksidasi. Didalam tubuh manusia mempunyai suatu antioksidan, tetapi tidak cukup kuat untuk berkompetisi dengan radikal bebas yang dihasilkan setiap harinya oleh tubuh sendiri. Kekurangan antioksidan ini diperlukan suatu asupan dari luar contoh baiknya dari sumber antioksidan terbaik yaitu vitamin A, C, E dan mineral-mineral seperti selenium dan seng (Winarsi, 2007:21).

Radikal Bebas

Radikal bebas merupakan salah satu bentuk senyawa oksigen reaktif, yang secara umum diketahui sebagai senyawa yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbital terluarnya. Senyawa radikal bebas bisa terbentuk didalam tubuh ketika komponen makanan diubah menjadi bentuk  energi melalui proses metabolisme (Winarsi, 2007:12).              Radikal bebas dapat terbentuk dari dalam tubuh (endogen) terbentuk dari sisa proses metabolisme (proses pembakaran) protein, karbohidrat, dan lemak pada mitokondria, proses inflamasi atau peradangan, reaksi antara logam transisi dalam tubuh. Sumber dari luar tubuh (eksogen) dapat berasal dari asap rokok, polusi lingkungan, radiasi, obat-obatan, pestisida, limbah industri, ozon, serta sinar ultraviolet (Langseth,  1995:215). Tingginya kadar radikal bebas dalam tubuh dapat ditunjukkan oleh rendahnya aktivitas enzim antioksidan dan tingginya kadar malondialdehid (MDA) dalam plasma. Dengan menyikapi hal tersebut, maka apabila

Amoxicilin

Deskripsi, Golongan/kelas terapi, Nama Dagang, , Indikasi, Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian, Farmakologi, Stabilitas penyimpanan, Kontraindikasi, efek samping, Interaksi, Mekanisme, Bentuk Sediaan, Peringatan, Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus, Informasi Pasien, Monitoring Penggunaan Obat Amoksisilin Deskripsi - Nama & Struktur Kimia : Asam (2S,5R,6R)-6[ (R)-(-)-2-amino-2-(p-hidroksifenil)asetamido]-3-3-dimetil-7-okso-4-tia-1-azabisiklo[3,2,0]-heptana-2-karboksilat trihidrat . C16N19N3NaO5S - Sifat Fisikokimia : Mengandung tidak kurang dari 90.0% C16N19N3NaO5S dihitung sebagai anhidrat. Amoksisilin berwarna putih, praktis tidak berbau. Sukar larut dalam air dan methanol; tidak larut dalam benzena, dalam karbontetraklorida dan dalam kloroform. Secara komersial, sediaan amoksisilin tersedia dalam bentuk trihidrat. serbuk hablur, dan larut dalam air. Ketika dilarutkan dalam air secara langsung, akan berbentuk amoksisislin suspensi oral dengan pH antara 5